Wednesday 4 March 2009

Journal for Today

Hari ini adalah hari pertama gue masu kuliah lagi di tahun ini. Awalnya deg2an, banyak banget yang harus dikuatiran. Gimana kalo staff OSCH lupa jemput Brian? Gimana kalo OSCH care-nya menolak mereka masuk? Bisa ga gue datang ke kelas on time? Dimana gue mesti parkir mobil? Wah..sampe puyeng kepala gue mikirinnya.

Jadi pagi ini, gue bangun agak pagian. Bangunin anak2, nyuruh mandi, siapin semua lunch box, sarapan, n pergi mandi. Ahirnya pukul 08.10 kita berangkat dari rumah. Jam ini udah melalui percobaan 2 kali untuk menentuan anak2 sudah bisa di drop di sekolah (at least sudah ada beberapa orang anak2 juga yg datang) dan jadwal bus gue ke kampus.

Gue akhirnya ga memarkir mobil di park n ride. Gue kuatir bakal ga dapat tempat parkir, kelamaan nyari trus bakal ketinggalan bus. Jadi..gue parkir di daerah dekat mall yg ada bus station-nya n ga ada limit hour-nya. Udah beberapa hari gue liat2 kaya'nya banyak orang2 yg ninggali mobilnya di situ n naik bus. Yah..gue ikut ngeramein aja, deh..

Gue ga sempat ngejar bus pukul 08.30 yg sebenarnya jadwal ideal supaya bisa sampe kampus pukul 09.00 n ga telat di kuliah yg 09.10. Tapi..apa boleh buat, ga bisa.. Terpaksa naik yg jam 08.45 n seperti yg sudah diduga dan nyampe kelas pukul 09.20. Untungnya..masih ada yg lebih telat dari gue. Hehehe..gue bilang dgn teman gue kalo most likely gue bakal nyampe selalu telat hari Rabu, n dia menawarkan akan selalu ng-block kursi untuk gue jadi gue ga perlu cari2 lagi. Thanks, friend..

Pukul 15.00 setelah kuliah ke-2 selesai, gue langsung ngejar bus pulang. Sampe di OSCH Brian n Nathan pukul 16.00 kurang n mereka komplen koq gue cepat banget jemputnya. Dasar..ga tahu aja mereka mamanya udah sport jantung duluan ngejar bus ini.

Well, gue bersyukur pengalaman pertama berjalan dengan baik. Mudah2an semua akan lancar sampe akhir semester ini.

Arti Sebuah Pelukan

Gue menyadur judulnya dari judul Renungan Harian untuk hari Selasa, 3 Maret 2009. Buat yg pengen dapat bahan renungan sehari-hari, boleh loh..jalan2 ke: www.renunganharian.net. Bahannya sama dgn renungan harian yg perbulan yg banya di jual di toko2 buku di Indonesia tapi ga ada di LN. Loh koq jadi promosi, yah?

Intinya..ternyata pelukan itu bermakna banget, selain sebagai ungkapan kasih sayang kepada seseorang yg kita kasihi juga sebagai tanda encouragement dan prihatin.

Teman di Melbourne pernah cerita kalo dari kursus kebudayaan yg dia ikuti disampaikan bahwa orang Australia itu tidak suka terlalu dekat (physically) dgn orang lain, kek pegangan tangan, berbicara dan berdiri terlalu dekat. Mereka ga ngerasa nyaman. Mengambil saran dari teman itu, yah..gue menjaga juga tingkah laku gue selama di sini.

Tapi..yg gue alami koq beda banget. Guru sekolah anak2 kalo bicara yah..ambil posisi yg cukup dekat ama gue. Apa mungkin karena bisik-bisik, yah? Kan kalo bicaranya bisik2 ga mungkin jauh2 entar malah ga kedengaran. Hehehe..ini satu kejadian yg sudah melanggar pesan teman itu.

Satu lagi..tutor-nya Brian yg gue kasih oleh2 sepulang dari Indonesia. Dia ga mau hanya mengucapkan terima kasih, dia bilang: 'i must give you a hug'. Trus..coordinator sekolah minggu anak2 di Holy Trinity, minggu lalu kebetulan ketemu dan dia langsung memeluk gue. Katanya: 'long time no see and i just miss u'.

Kejadian2 ini semua jelas2 membantah deskripsi ttg 'orang Australia' tadi tapi yang pasti sangat mendukung bahan renungan harian itu ttg 'arti dari sebuah pelukan'.

Dan kemarin malam saat mempersiapkan makan malam, Ariel memeluk gue dari belakang. Katanya, 'Dad told me to give you a hug every day (if I remember, ini gue tambahin sendiri hehehe..) if he is not around.'

Well, it really indeed made my day. So frineds..let's give a free hug!

Thursday 26 February 2009

Pendidikan di Australia (2)

Harus juga dicek apakah sekolah yang diincar bisa menerima international student, yah..ini kalo2 anak2 kita mo masuk sekolah sebagai international student. Seperti contoh sekolahnya Ariel. Meskipun Pedare termasuk IB World School dan sekolah swasta, tapi sekolah ini hanya bisa menerima international student di Year 11 dan 12. Jadi sebagai international student, ada baiknya kita ngecek ke departemen pendidiannya terlebih dahulu.

Admission ke university.

Tiap university biasanya udah punya prosedur untuk menerima mahasiswanya begitu juga untuk fee schedule-nya. Tapi kalo boleh sharing dari pengalaman, gue melakukan sebagai berikut:

Ngecek website university yg ada di kota gue melihat jurusan yg ingin diapply. Kasus gue ada keterbatasan pada pilihan karena gue mesti sekolah di mana suami gue ditugaskan. Kalo kasusnya berbeda, yah..mending cari jurusan yg pengen diambil, kelebihan dan kemudahan yg uni bisa tawarkan.

Setelah dapat, gue langsung masuk proses apply. Semuanya gue lakukan online kecuali memasukkan copy transcript, ijasah, identitas diri gue kirim via post. Dan jangan lupa untuk menterjemahkan semua ke dalam bahasa inggris dan dinotorized. Yang terakhir ini penting banget karena merupakan bukti kalo copy-an itu sesuai dengan aslinya.

Sebenarnya syarat memasukkan application termasuk dengan proof of proficiency in english. Di Australia mereka menggunakan IELTS. Yah..sebenarnya ga jauh beda dengan TOEFL tapi berbeda aja. Hehehe.. IELTS pake writing n interview test. Nah..saat memasukkan application gue belum punya hasil IELTS, yang ada ada baru hasil TOEFL institution karena saat itu kan gue dalam proses apply beasiswa melalui Bappenas juga. Meskipun tahu ga berlaku tapi gue keukeuh aja masuki. Hihihih..

Sebulan kemudian, setelah aplikasi gue diproses, gue dapat Letter of Offering but under conditonal. Yah..gue harus provide IELTS gue. Untungnya gue bisa ikut test tepat waktu dan dapat hasilnya yang memenuhi syarat, yah..jadi tawarannya gue accept n setelah masuki form acceptance n bayar uang kuliah untuk 1 semester, gue officially was a student.

Visa subclass 457 memperbolehkan dependent untuk bekerja dan sekolah for unlimited period of time jadi gue ga perlu ganti visa gue ke visa student. Dan karena status ini meskipun gue harus bayar uang sekolah sebagai international student, gue ga diwajibkan membeli asuransi kesehatan. Lagian gue sudah punya private health insurance jadi mereka ga permasalahkan lagi.

Berapa uang seolah untuk international student? Wah..mahal tapi lebih tepatnya bisa dilihat di web uni masing2. Di situ sudah lengkap diinfokan uang sekolahnya. Yang gue bayar untuk program Master Degree in Transportation System Engineering adalah AU $ 30,000 kurang sedikit in total. Sekali lagi...ini hanya school fee, belum transport n akomodasi, dll.

Kaya'nya baru itu aja yg gue bisa sharing. Maaf yah kalo belum lengkap atau kurang detil.

Pendidikan di Australia (1)

Sebenarnya tulisan ini mo menjawab pertanyaan Epin dari FB gue. Tapi berhubung blog-nya banyak jadi gue posting awal dari MP and hopefully it will push through to my FB. :D

Australia merupakan salah satu tempat incaran orang2 untuk menyekolahkan anaknya. Disamping diakui memiliki sistem pendidikan yg baik (peringkat 8 terbaik dunia, kalo menurut Wikipedia), living cost-nya juga relatif lebih murah dibanding dgn singapore n jepang. No wonder banyak orang2 menyekolahkan anak2nya di sini. Informasi sistem pendidikannya bisa diliat di Wikipidia itu, yah friends..

Admission masuk sekolah di OZ.

Gue mulai dari pengalaman gue masuki anak2 melalui visa subclass 457 yang gue pegang, yah.. Visa 457 adalah visa business long stay. Jadi pemegangnya bisa dianggap sebagai temporary resident bukan sekedar visitor. Please notice, yah.. Akibatnya..anak2 bisa masuk sekolah sebagai resident n ga perlu bayar uang sekolah sebagai international student. Cara masuknya..yah tinggal menghubungi sekolah yang dituju, masukkan school report terakhir (syukur2 udah diterjemahi ke dalam bahasa inggris biar mereka ngerti, hehehe..) dan kalo belum punya tempat tinggal akan diadvice sebaiknya tinggal di daerah mana aja karena mereka memakai sistem district. Tapi adakalanya mereka memberikan keleluasaan, seperti yang terjadi ama gue. Gue ga dipaksa tinggal di boundary sekolah yg gue pengen anak2 masuki.

Tapi..ada tapinya, nih.. Ga semua state memberikan kesempatan bersekolah sebagai resident bagi pemegang visa 457 ini. Seperti di NSW dan ACT, mereka men-charge school fee untuk temporary resident sebesar AU $ 4,500 - AU $ 5,500 sedangkan untuk international studentnya sekitar AU $ 7,500 - AU $ 9,500 per-tahun. Belum lagi living cost-nya. Lumayan mahal, yah..

Untuk international student, yah..berarti tahap awalnya harus berhubungan dgn departemen pendidikan di state masing2. Mereka yg menentukan prosedurnya, gue belum pernah ngalami kayak gini jadi belum bisa share.

Kebetulan gue dapat link berikut ini, kayanya banyak manfaatnya, deh.. Silahkan click-click, yah...

www.cecnsw.catholic.edu.au/Visa_Guidelines2006.doc

He finally cried

Brian is the most stubborn son i have. Well, I have 3 boys and all of them are stubborn. But Brian is special. He is bold, outgoing and loves the word 'why..' so much.

He is hard-hearted, hard-headed as well..he is a dragon after all. We named him Alexander, the world conqueror after all. So mom, please don't complain about him anymore. Let him become him.., THE WORLD CONQUEROR, as you wish.

Within planning for the future, Brian begged us to stay here in Australia longer than we expected. He loves being here, he said. He loves the school, friends and teachers. When I said: 'No, we cannot! We have to go home.'

Then, he cried..

Finally, OSCH anak2 were waived!!

Sebagai pemegang visa 457 di Australia, gue ga berhak mendapat child care benefit. Yang berhak itu biasanya adalah citizen, permanent resident, n some of temporary visa holder, dan student visa holder yg disponsori oleh pemerintah Australia (kalo disponsori ama pemerintah Australia yah ga dapat benefit ini, loh). Buat lebih jelasnya bisa click di sini aja, yah..

Sebagai mahasiswa yang juga adalah seorang ibu rumah tangga, adakalanya gue pake juga fasilitas out of school hours ini. Pengalaman semester lalu, ada 1 hari dalam seminggu gue kuliah sampe sore yg otomatis gue ga bisa jemput anak2 tepat pada waktunya. Yah..jadi terpaksa dititip ke OSCH di sekolah. Kalo suami gue ga sibuk, dia bisa bantu pick up and drop mereka di rumah. Dan satu jam setelahnya biasanya gue udah pulang.

Berapa biaya buat titip anak2 di OSCH? Well, kalo di after school biasanya sekitar AU $ 14-an. Untuk anak di year R-2, akan dijemput di kelas masing2 tapi buat yg udah gede biasanya langsung menuju tempat OSCH langsung. OSCH ini di lingkungan sekolah juga, koq. Jam after school berarti dimulai setelah sekolah selesai s/d 18.00. Di sana mereka juga disediakan snack. Untuk before school, biasanya lebih murah dan jam operasinya dari pukul 07.00 s/d sekolah mulai sekitar 08.50.

Untuk vacation care, biasanya lebih mahal karena seharian. Gue juga pernah masukin anak2 ke sana karena antara break kuliah gue dan break sekolah anak2 ada beda sekitar 1 minggu. Nah..biaya untuk vacation care ini berkisar AU $ 35 - 45, tergantung kegiatannya. Biasanya mereka ada outdoor activites or excursion. Untuk vacation care ini kita disuggest untuk prepare snack n lunch.

Pembayarannya biasanya dilakukan every 4 weeks. Tapi untuk PASCAL sekolah Ariel di Pedare, they asked for weekly payment. Tapi sampe end of last year, gue ga pernah dapat invoice. Jadi dengan rajin dan setia gue selalu berkunjung menanyakan invoice gue. Bukan apa2, sih..soalnya semester ini gue cek ternyata ada 1 hari juga gue seharian harus di kampus. Dan melihat jadwal suami gue yg travellingnya semakin menggila, gue udah harus schedule anak2 di OSCH on permanent basis. Nah..kalo ada apa2 di masalah pembayaran n anak2 gue ga bisa dititip lagi..MATILAH GUE!!!

Finally, sore ini setelah confirm once again untuk jadwal minggu depan - soalnya my hectic life will begin next week - the directornya confirmed kalo sistem tahun lalu sudah berubah so...at the moment dia cuma write off my previous invoice. We will start with the new one starting next week, katanya. Wah..gue sih senang2 aja. Wong ga usah bayar. Hihihih..mudah2an ga ada ceritanya tiba2 kalo sistem udah settle n pembayaran harus dilunasi. Hehehe..wish me luck, yah!! :)

Jadi setelah confirmed everything for next week, kalo mereka akan jemput Nathan di kelas (katanya udah dia catat!) n Brian walks by himself ke hall, n gue get her mobile number, then i took off. Hope everything will be okay for them this semester.