Thursday 10 July 2008

Lapor Diri ke Kedutaan

Sebenarnya rencana lapor diri memang udah lama direncanakan. Soalnya pengelaman dari gue tinggal di US dulu lumayan bermanfaat. Apalagi sekarang ada anak-anak yang mesti dipikirin. Yang menjadi concern paling utama adalah gimana sekolah anak-anak gue ga akan terganggu kalo ternyata nanti balik lagi ke Indonesia. Terutama buat Ariel - anak gue paling gede - yang sebenarnya dibawa pindah dari Indonesia saat dia kelas 6 SD. Emang tanggung banget, khan? Apalagi saat itu dia memasuki ujian nasional. Emang pilihannya berat, tapi suami dan gue ngerasa membawa dia bersama-sama adalah yang terbaik daripada dititip ke neneknya atau saudara. Yah, siapa lagi yang bisa ngasuh anaknya lebih baik kalo bukan orang tuanya sendiri, khan? Yah..ini pendapat gue mungkin tiap keluarga memiliki perspektif yang berbeda-beda.

Karena kasus Ariel inilah membuat gue sempat mendatangi Departemen Pendidikan Nasional di Jakarta. Setelah sebelumnya mencoba menghubungi kedutaan di Canberra menanyakan apa ada kemungkinan melakukan ujian nasional SD di Australia. Dari Depdiknas disarankan untuk membuat surat pindah dengan mengisi form yang mereka sediakan juga melampirkan surat keterangan dari sekolah masing-masing. Nah, dari form ini kemudian akan diterbitkan surat keterangan pindah sekolah ke luar negeri. Menurut informasi dari Depdiknas, surat ini kemudian yang akan menjadi rujukan bersamaan dengan surat pengantar dari kedutaan negara yang dituju tentang level sekolah yang dijalani terakhir untuk dilakukan persamaan. Dan surat keterangan ini nantinya dapat digunakan untuk mendaftar sekolah lanjutan negeri. Jadi ga mesti balik dan sekolah swasta.

Saat itu gue bilang ke mereka kalo gue ga pernah dengar prosedur kayak gini. Dan info dari teman-teman gue yang udah duluan jalan juga ga pernah menginformasikan prosedur ini. Mereka mengatakan kalo prosedur ini sudah lama berjalan dan umumnya selalu dilakukan oleh para konsul dan dutabesar untuk keluarganya. Nantinya akan sulit untuk balik dan minta persamaan tanpa sebelumnya pindah ke luar negeri tidak menginformasikan status kayak gini. Yah..udah gue ikuti ajah soalnya demi kebaikan anak2 gue dan juga biaya pengurusannya juga gratis, koq. Gue malah melakukan pengurusan via pos soalnya surat2 yang dibutuhkan gue harus urus di Batam. Tapi semuanya dapat selesai dengan cepat, loh...

Nah, sampai di kedutaan tadi pagi, gue bermaksud memasukkan surat dari Depdiknas itu ke mereka. Tapi katanya tidak perlu. Pegang aja dulu. Yang akan gue butuhkan nanti adalah surat pengantar dari mereka kalo gue pulang nanti. Tapi untuk pengurusan surat ini juga gue butuh surat keterangan sekolah anak2 dan level terakhir mereka nanti sebagai acuan pembuatan surat dari mereka. Dan si Bapak itu juga memberi kartu nama lengkap dengan no telp dan email pribadi kalo-kalo nanti dibutuhkan. Wah..bersyukur banget gue.

Yah, itu aja sekedar sharing informasi yang tadi pagi diurus. Mudah-muadahan semua yang gue lakukan bermanfaat, paling nggak memberikan kesempatan yang banyak buat anak gue nantinya.

No comments: